Perencanaan dan perancangan city hotel di kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta ( pendekatan pada desain arsitektur bioklimatik)
DOI:
https://doi.org/10.37631/pendapa.v5i1.589Keywords:
Bandara YIA (Yogyakarta International Airport, Stasiun Tugu Yogyakarta, Wisatawan, Sumbu Filosofis Yogyakarta, City Hotel, Arsitektur Bioklimatik, Green HotelAbstract
Seiring dibangunnya bandara YIA (Yogyakarta International Airport) yang berada di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, kebutuhan untuk berbenah dalam “mewujudkan DIY sebagai daerah tujuan wisata dan budaya kelas dunia†harus dilakukan secara komprehensip dan berkesinambungan. Posisi Stasiun Tugu yang terletak di kawasan sumbu imajiner ini menjadikan Stasiun Tugu terintegrasi dengan pariwisata Yogyakarta yang memiliki beberapa akses penting ke lokasi-lokasi tujuan wisata. Kesiapan Stasiun Tugu dan kawasannya adalah hal yang niscaya diwujudkan, karena merupakan stasiun yang terletak di pusat kota Yogyakarta yang memiliki potensi yang sangat besar untuk berkembang dengan adanya bandara YIA di Kulonprogo. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode campuran yaitu menerapkan kombinasi dua analisis sekaligus (kualitatif dan kuantitatif). Metode campuran dapat diterapkan secara induktif (seperti dengan permunculan teori atau pola kualitatif) atau secara deduktif (seperti dengan pengujian atau verifikasi teori kuantitatif).
Perencanaan dan Perancangan City Hotel di Kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta yang mengacu pada Arsitektur Bioklimatik menurut Kenneth Yeang meliputi 7 (tujuh) variabel yaitu: 1) Bentuk, dengan proporsi bangunan 1:3, 2) Orientasi, denah bangunan dihadapkan 5º ke arah timur laut, 3) Facad, memiliki kanopi (shading) dan balkon, 4) Material, dengan dinding beton sebagai penyimpan panas dan ruang transisi, 5) Ventilasi silang, bagian depan sebagai penangkap angin dilengkapi dengan wings wind wall dan membuat bukaan bukaan silang pada bidang bangunan, 6) Vegetasi, dengan menempatkan vegetasi pada kulit bangunan, dan 7) Core dan service, dengan menempatkan core pada sisi terpanas. Prinsip-prinsip perancangan bioklimatik yang diterapkan, diharapkan bisa membantu pengelola hotel dalam hal penghematan energi, terutama pencahayaan dan penghawaan, dalam upaya mewujudkan Green Hotel.References
Sugini S (2004) Pemaknaan Istilah-Istilah Kualitas Kenyamanan Thermal Ruang Dalam Kaitan Dengan Variabel Iklim Ruang. Jurnal Logika Vol. 1, No. 2.
Latif S, Hamzah B, Ihsan (2016) Pengaliran udara untuk kenyamanan termal ruang kelas dengan metode simulasi computational fluid dynamics. Sinektika Vol. 14, No. 2: hal. 209-216.
Hamzah B, Rahim R, Ishak T, et al. (2017) Kinerja sistem ventilasi alami ruang kuliah. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 10: hal. 51-57.
Ismail AM (1996) Wind-driven natural ventilation in high-rise office buildings with special reference to the hot-humid climate of Malaysia: Cardiff University.
Ibrahim SH (2004) Thermal comfort in modern low-income housing in Malaysia: University of Leeds.
Ching, Francis DK., 1994, Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya, Erlangga, Jakarta
De Chiara, Joseph and Callender, John Hancock, 2001, Time Server Standartsfor Building Types 2nd Edition, Mc Graw Hill Book Company, New York.
Hatmoko, Adi Utomo, 2018, Perancangan Bangunan Hotel, PT. Global Rancang Selaras, Yogyakarta.
Hattrel, W.S. & Partners, 1962, Hotels Restaurant Bars, Reinhold Publishing Corporation, New York.
Hutama, David, 2015, Don Jads De Bu Bai Its Kafer, Sony Sutanto Architects, Jakarta Neufert, Ernst, 1996, Data Arsitek Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Rutes, Walter and Richard Penner, 1985, Hotel Planning and Design, New York Satwiko, Prasasto, 2004, Fisika Bangunan, Andi, Yogyakarta
Sujatno, Bambang, 2009, Hotel Courtesy, Andi, Yogyakarta
Suwithi, Ni Wayan, 2008, Akomodasi Perhotelan Jilid 1, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta White, Edward T., 1985, Analisis Tapak, Intermatra, Jakarta
Yeang, Ken, 1996, The Skyscraper Bioclimatically Considered, Academy Editions, Universitas Michigan
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the Pendapa Architecture Journal  right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JELE (Journal of English Language and Education). Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JELE (Journal of English Language and Education)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â