Konsep tata ruang permukiman Baluwarti Keraton Kasunanan Surakarta
DOI:
https://doi.org/10.37631/pendapa.v3i2.162Keywords:
Tata Ruang, Permukiman, Baluwarti, Keraton Kasunanan, SurakartaAbstract
Penelitian terkait permukiman sudah banyak dilakukan oleh para ahli baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Permukiman sebagai obyek penelitian telah lama dilakukan karena terkait dengan sosial budaya yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini memilih lokus permukiman Baluwarti, dan fokus penelitian adalah tata ruang permukimannya yang memiliki kekhasan tersendiri. Kekhasan tata ruang permukiman Baluwarti yang dimaksud adalah bahwa permukiman ini berbeda dengan permukiman tradisional lainya karena permukiman ini berada di dalam kawasan keraton Surakarta. Dimana keraton Surakarta dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa. Sehingga permukiman tradisional lainya yang berada di Jawa, tentunya bersumber dari budaya keraton Surakarta. Paradaigma penelitian adalah Kualitatif dangan metode historical reading dan observasi, sedangkan analisis menggunakan induktif. Kebaharuan dari penelitian ini adalah akan ditemukan konsep tata ruang permukiman Baluwarti yang memiliki kekhasan, dari nilai-nilai tradisi dan budaya Keraton Surakarta Hadiningrat yang kaya akan tradisi dan budaya (budaya Jawa), karena berada di dalam kawasan keraton. Berbeda dengan penelitian-penelitian permukiman yang telah dilakukan sebelumnya dengan lokus penelitian berada di luar keraton. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa konsep tata ruang Baluwarti merupakan konsep yang dipertahankan dari permukiman ini dibangun, yaitu pada masa Paku Buwana III (1745-1788M) adalah menjaga keharmonisan manusia dengan Tuhan, keharmonisan manusia dengan manusia (masyarakat), dan keharmonisan manusia dengan alam.References
Achmad, S,Wintala. 2016. Babad Giyanti: Palihan Nagari dan Perjanjian Salatiga, Araska, Yogyakarta
Budihardjo, Eko. 1997. Jati Diri Arsitektur Indonesia. Alumni, Bandung.
Creswell, John. 2014. Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Doxiadis, CA, 1974. Action for A Better Scientific Approach to the Subject of Human Settlements: The Anthropocosmos Model, Ekistics, 229, 405-412.
Hardiyanti, Nurul Sri dkk. 2005. Studi Perkembangan Dan Pelestarian Kawasan Keraton
Kasunanan Surakarta, jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 33, No. 1, Desember: 112 - 124
Mas Ngabèi Prajaduta, dkk. 1939. Pustaka Sri Radyalaksana, Copyright © 2011-13 Yayasan Sastra Lestari. Surakarta
Moedjanto, G.1987. Konsep Kekuasaan Jawa, Penerapannya oleh Raja-raja Mataram, Kanisius, Yogyakarta.
Muhajir,Noeng, 2007, Metodologi Keilmuan, Paradigma Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed. Rake Sarasin, Yogyakarta.
Purwadi, dkk. 2008. Kraton Surakarta: Sejarah, Pemerintahan, Konstitusi, Kesusastraan, Dan Kebudayaan. Panji Pustaka, Yogyakarta.
R.Ng. Prajaduta dkk, 1939. Pustaka Radya Laksana, Budi Utama, Surakarta, Copyright © 2011-13 Yayasan Sastra Lestari.
R.M. Sajid. 1984. Babad Sala, Rekso Pustoko Mangkunegaran, Solo
Radjiman. 2011. Sejarah Mataram Kartasura sampai Surakarta Hadiningrat, Krida Surakarta.
Ronald, Arya, 2005. Nilai-nilai Arsitektur Tempat tinggal Tradisional Jawa, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Santoso, Soewitto, 2003. Babad Tanah Jawi (Galuh Mataram), Dewan Penyantun Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Surakarta.
Sholikhin, Muhammad. 2010. Ritual Dan Tradisi Islam Jawa, Narasi, Yogyakarta.
Simuh, 1999. Sufisme Jawa: Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik Jawa, Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta.
Soeratman, Darsiti, 1989. Kehidupan Dunia Keraton Surakarta 1830-1939, Taman Siswa,Yogyakarta
Straus, A & Corbin, J. 2015. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah Dan Teknik-teknik Teoritisasi Data, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Subanar, G. Budi. 2010. Manunggaling Kawula-Gusti Dalam Transisi; Potret Dunia Jawa dari Yogyakarta. Dalam kumpulan essai “Sesudah Filsafatâ€, cet. 5 Kanisius, 2010), Yogyakarta
Sumantri, 2002.Simbolisme Dalam Upacara Kirab Pusaka Satu Suro Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, F. Agama UMS Surakarta.
Yayasan Pawiyatan Kabudayan Karaton Surakarta. 2004. Karaton Surakarta, Buku Antar Bangsa, Jakarta, Indonesia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors retain copyright and grant the Pendapa Architecture Journal  right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) and adapt (remix, transform, and build upon the material) the work for any purpose, even commercially with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in JELE (Journal of English Language and Education). Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in JELE (Journal of English Language and Education)
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Â