PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYANGRAIAN TERHADAPKERAKTERISTIK SIFAT FISIK, KIMIA DAN ORGANOLEPTIKPADA SEDUHAN BIJI KOPI ROBUSTA, TEMPUR, JEPARA, JAWA TENGAH

Authors

  • Mansyur Ali Halim Universitas Widya Mataram
  • Masrukan Masrukan Universitas Widya Mataram
  • Eman Darmawan Universitas Widya Mataram

DOI:

https://doi.org/10.37631/agrotech.v3i2.282

Keywords:

kopi robusta, penyangraian, citarasa

Abstract

Penyangraian adalah proses pembentukan aroma dan citarasa pada biji kopi yang dilakukan dengan menggunakan suhu yang tinggi. Saat ini masih sedikit data tentang bagaimana proses penyangraian yang tepat untuk menghasilkan produk kopi yang berkualitas. Sehingga terdapat beberapa kasus kurangnya penyesuaian suhu dan lamanya proses penyangraian yang dapat menyebabkan penurunan mutu akibat over roast. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penyangraian terhadap perubahan sifat fisik, kimia dan organoleptik kopi Robusta Tempur. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan perlakuan variasi suhu dan lama penyangraian yang terdiri dari tiga taraf, yaitu suhu penyangraian terdiri dari tiga taraf, yaitu suhu 190°C, 200°C, dan 210°C sedangkan lama penyangraian terdiri dari tiga taraf, yaitu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit. Setiap perlakuan dilakukan tiga kali ulangan sehingga diperoleh 27 (dua puluh tujuh) satuan percobaan. Hasil analisis sidik ragam (ANOVA) menunjukkan bahwa variasi suhu dan lama penyangraian berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar air, kadar abu, kadar lemak dan kadar kafein kopi Robusta Tempur, tetapi tidak pada kadar asam total, protein dan karbohidrat. Perlakuan penyangraian biji kopi pada suhu 190°C dan lama penyangraian 5 menit menghasilkan kadar air akhir kopi robusta sebesar 2,01%. Perlakuan penyangraian biji kopi pada suhu 200°C dan lama penyangraian 15 menit menghasilkan kadar kafein akhir kopi Robusta, Tempur sebesar 1,67%. Berdasarkan uji organoleptik, kopi Robusta Tempur yang paling disukai panelis adalah kopi yang disangrai pada suhu 190˚C dengan lama penyangraian 10 menit. Sifat fisik dan kimia kopi robusta tempur adalah kadar air 2.01%, kadar abu 8,76%, kadar asam total 0,68%, kadar protein 13,77%, karbohidrat 68,77%, kadar lemak 13,25% dan kafein 1,67%.

Author Biographies

Mansyur Ali Halim, Universitas Widya Mataram

Teknologi Pangan

Masrukan Masrukan, Universitas Widya Mataram

Teknologi Pangan

Eman Darmawan, Universitas Widya Mataram

Teknologi Pangan

References

Cocoa Beckett ST. 1994. Industrial Manufacture and Use. New Delhi (IN):Springer Science Business Media Dordrecht.

Darmajana. Doddy A, W. A. dan W. (2008). Pengaruh Konsentrasi Enzim Α-Amilase Terhadap Sifat Fisik Dan Organoleptik Filtrat Bubur Buah Pisang (Bahan Pembuatan Tepung Pisang Instan). Di dalam: Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008 Lampung. Universitas lampung, 17-18 November 2008. Subang: .

Estiasih,T dan Ahmadi, K. (2009). No Title. Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara, Malang.

Hasanah, I. (2007). Bercocok Tanam Padi. Azka Mulia Media. Jakarta. 68 hal.

Marcone, M. F. (2004). Composition and properties ofIndonesian palm civet coffee (kopi luwak) andEthiopian civet coffee. Food Research International,37(9), 901–912.doi.org/10.1016/j.foodres.2004.05.008

Naeli, muchtaridi 2016. Tinjauan kimia dan aspek farmakologi. Senyawa asam Klorogenat pada biji kopi:

Nugroho WK, Juliaty L, Sri R 2009: Pengaruh Suhu dan Lama Penyangraian Terhadap Sifat Fisik Mekanis Biji Kopi Robusta. Semarang Jawa TengahPanggabean, E. (2011). No Title. Buku Pintar Kopi. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta

Sutrisno, K. (2006). No Title. Kopi Rendah Kafein. Penebar Swadaya, Jakarta.

Published

2021-05-19

Issue

Section

Articles